Senin, 29 Mei 2017

Fungsi Setiap Lapisan OSI


Fungsi Setiap Lapisan OSI

Sebelum kita membahas tentang  lapisan OSI (Open system interconection). Kita perlu mengetahui apa itu tujuan dari pada OSI dan bagaimana OSI itu bisa berkembang.
            OSI (Open System Interconnection) bertujuan untuk melakukan suatu koneksi atau komunikasi dengan sistem-sistem lainnya secara terbuka atau open system, yang dikembangkan oleh International Organization for Standardization (ISO) pada tahun 1984. OSI terdiri dari 7 lapisan dan masing-masing lapisan mempunyai fungsi masing-masing.
            Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Penentuan layer dengan detail abstraksi dan tugas yang berbeda.
2.      Fungsi tiap layer harus saling berhubungan dan saling mendukung satu sama lainnya.
3.      Dalam menentukan fungsi layer, diperlukan rangkaian proses panjang dan ketelitian tinggi.
4.      Wilayah kerja dan cara beroperasi layer bertujuan untuk memperkecil aliran informasi yang melewat interface (antar muka).
5.      Jumlah layer harus cukup banyak dengan tujuan menspesifikasikan ketentuan dan kegunaannya untuk setiap pekerjaan yang dilakukan.

1.      Karakteristik Lapisan OSI

Lapisan OSI terbagi atas dua lapisan, yaitu :
-          Atas :               7. Aplication
                        6. Presentation
                        5. Session
-          Bawah :           4. Transport
                        3. Network
                        2. Data Link
                        1. Physical

            Lapisan atas berhubungan dengan sistem aplikasi dan pengguna komputer, sedangkan lapisan bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport data (hardware dan software).

2.      Fungsi Setiap Layer

a.       Layer fisik (physical Layer)

Layer ini bertugas untuk mengaktifkakn dan mengatur interface fisik (Lan card, WLAN card, PCMCIA card, RS232),seperti hubungan antara DTE dan DCE pada Cisco router interface. Interface yang didefenisikan pada lapisan ini antara lain 10BaseT, 100BaseTX, V35, X.21 dan High Speed Serial Interface (HSSI).
            Layer ini juga berfungsi menjamin dalam pengiriman raw bit (bit mentah) kesaluran komunikasi agar tidak terjadi masalah.

b.      Data link layer

Fungsi utam layer ini adalah untuk mengatur bentuk topologi jaringan, error notification, flow control, kemudian menstramisi raw data (data mentah) dan menstranformasi data kesaluran yang bebas dari kesalahan transimisi. Hal ini dilakukan dengan memecah data menjadi jutaan frame agar lebih kecil ukurannya. Selanjutnya, data ditransmisikan secara berurutan.
            Data link layer tidak mengindahkan bentuk format paket data yang ditransmisikan, karena hanya membuat dan mengindentifikasi bentuk frame data dengan menambahkan bit khusus pada awal atau akhir frame sebagai penanda. Jika terjadi kerusakan frame, data link layer pada mesin pengirim akan mengirim kembali frame yang rusak tersebut yang bisa menimbulkan duplikasi frame.

c.       Layer jaringan (network layer)

Layer ini berguna untuk mengendalikan sistem subneting dengan melewatkan paket data dari satu node ke node lain dalam jaringan.

d.      Transport layer

Transport layer bertugas menerima data dari session layer, memecah jadi bagian-bagian yang lebih kecil kemudian meneruskannya menuju network layer, dan memastikan semua bagian data sampai kepenerima dengan benar yang berpengaruh pada besar kapasitas throughtput (tools yang digunakan untuk mengukur kecepatan pengiriman data).

e.       Session layer

Session layer memiliki beberapa fungsi sebagi berikut.
·         Menyediakan hubungan dalam sesi komunikasi (login, remote time sharing sistem atau untuk memindahkan file).
·         Mengatur metode pengiriman data dan menyediakan layanan tertentu yang mendukung proses terciptanya sesi komunikasi.
·         Mengendalikan lalu lintas data dalam mode dua arah pada satu waktu.
·         Membuka, mengatur dan menutup suatu sesi diantara aplikasi-aplikasi.

f.        Layer presentasi (presentation layer)

Layer ini berfungsi untuk mengatasi masalah tertentu pada layer sebelumnya agar user tidak menyelesaikan sendiri suatu masalah yang timbul, misalnya encoding data. Layer ini bekerja dengan file berformat ASCII, EBCDIC JPEG, MPEG, TIFF, PICT, MIDI, dan Quick Time.

g.      Application layer

Pada layer ini, pengguna langsung berinteraksi dengan komputer. Tugas utama layer ini adalah untuk memberikan antarmuka pelayanan ke user, berupa aplikasi untuk komunikasi antar-program di tiap mesin pengguna jaringan (sebagai contoh, membuka file Mirosoft word di- server  linux, mengirimkan e-mail, mengakses ke internet, chatting, membuka telnet session, ftp session, ssh sesion, dan sebagainya).
Itulah sekedar penjelasan serta fungsi tentang lapisan-lapisan OSI . Semoga bermanfaat.........




             








Tidak ada komentar:

Posting Komentar